29 Maret 2009

Caleg Harus Memiliki Track Record


Perhelatan Pesta Demokrasi di Indonesia akan dimulai hari Kamis 09 April 2009. Namun suhu Politik di Tanah Air sudah terasa sejak 3 bulan yang lalu bahkan di sudut - sudut jalan utama di seluruh negeri terpampang ratusan bahkan ribuan Spanduk, Bendera, umbul - umbul bahkan supaya masyarakat dapat melihat dengan jelas para Calon Legislatif (Caleg) di sekelilingnya mencalonkan diri mendirikan Baleho, tanpa mengindahkan peratura - peraturan dan keindahan Kota, mengganggu rambu Lalu Lintas dsb. Perlu kita ketahui bersama bahwa Negeri ini sudah Merdeka dari belenggu penjajahan hampir 64 tahun. Namun didalam benak kita apa yang sudah didapat dari kemerdekaan negeri ini demi memakmurkan masyarakatnya. Bahkan dalam UU Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 berbunyi: " Bumi, Air yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar - besarnya untuk kemakmuran Rakyat". Namun apakah kita sebagai rakyat sudah dapat menikmati kemakmuran di negeri ini yang kaya raya gemah ripah loh jinawe? Saya hanya bisa memberikan pertanyaan seperti itu dan jawaban ada pada diri masing - masing. Hemat saya Calon Legislatif itu harus memiliki Track Record dengan rakyat dan harus memiliki komitmen perjuangan dalam memberantas Kemiskinan,Kebodohan dan Korupsi yang masih meraja lela disegala bidang kehidupan kita serta mau mendengarkan aspirasi rakyat dan berkorban demi masyarakatnya. Para Caleg di Pemilu tahun 2009 ini banyak terlihat masih muda dan masih belia. Bahkan tidak memiliki Track Record yang jelas dilingkungannya baik di Ormas - Ormas ataupun di Organisasi Kemasyarakatan lainnya. Mungkin ada satu atau dua dan seterusnya, tetapi tidak terlihat kegiatan yang dapat dirasakan oleh masyarakatnya 5 tahun atau 10 tahun kebelakang. Namun tiba - tiba muncul di ajang pesta Demokrasi Tahun 2009 ini. Bagaimana bisa membenahi Wilayahnya atau masyarakatnya kalau figur Caleg tidak memiliki Visi dan Misi perjuangan yang jelas untuk kepentingan masyarakatnya. Sebenarnya masyarakat atau rakyat sekarang sudah menolak para Politisi dan Caleg busuk dan memilih aktivis dan tokoh muda pergerakan serta harus berani Caleg membuat kontrak kerja 2 tahun jika gagal maka yang bersangkutan harus berani meletakkan jabatannya atau mundur tidak usah seperti Jepang harus Harakiri. Hemat saya para Caleg masih belia jangankan untuk memberikan solusi untuk masyarakatnya untuk kehidupan dirinya sendiri belum terlihat adanya kemapanan hidup. Bagaimana bisa memberikan solusi untuk negeri ini kalau dirinya sendiri masih membutuhkan uluran tangan orang lain. Ya kita hanya bisa mendo'akan semoga masyarakat kita dapat memilih Caleg yang memiliki potensi, Jujur, akhlakkul karimah dan memiliki integritas yang tinggi demi kemakmuran masyarakatnya. Semoga, semoga dan semoga !!!!!